Posted by : Vaiolin 16 Apr 2017


Nama Kelompok :
-Dini Razana H
-Emyliah
-Hairul Muminin O


ABSTRAK
          Salah satu topik terhangat Information and Communication Technology (Teknologi Informasi dan Komunikasi) saat ini adalah Cloud Computing. Cloud Computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya dan aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan pemanfaatan infrastruktur ICT yang sebelumnya ada dapat diatasi. NIST mendefinisikan Cloud Computing adalah sebuah model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya komputasi (seperti, jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan diliris dengan usaha manajemen yang minimal atau interaksi dengan penyedia layanan. Pembahasan paper ini dimulai dengan pendahuluan mengenai Cloud Computing, selanjutnya pembahasan tentang sejarah Cloud Computing serta layanan-layanan yang ditawarkan oleh Cloud Computing. Pembahasan diakhiri dengan penutup yang merupakan kesimpulan dari apa yang sudah dibahas.
Kata kunci : Cloud, computing, internet

   
1.     Pendahuluan
Salah satu topik terhangat Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini adalah Cloud Computing. Sebagai satu trend teknologi yang masih terus dikembangkan dalam penelitian oleh para praktisi ICT sampai saat ini, teknologi Cloud Computing dihadirkan sebagai upaya untuk memungkinkan akses sumber daya dan aplikasi dari mana saja melalui jaringan Internet, sehingga keterbatasan pemanfaatan infrastruktur ICT yang sebelumnya ada dapat diatasi[3].
Dalam kata lain Cloud Computing bisa berarti akses fasilitas komputer secara bersama-sama melalui Internet dari berbagai lokasi. Sebagai contoh, sebuah Bank besar menggunakan Cloud Computing untuk operasional transaksi online, dan secara tidak disadari sebagian dari kita sebenarnya telah menggunakan Cloud Computing dalam bentuk email dan World Wide Web (WWW)[3].
NIST mendefinisikan Cloud Computing sebagai “sebuah model untuk kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi sumber daya komputasi (seperti, jaringan, server, media penyimpanan aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepaat ditetapkan dan diliris dengan usaha manajemen yang minimal atau interaksi dengan penyedia layanan.
Teknologi khususnya internet semakin berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Kita bisa menyimpan berbagai macam file diinternet dan dengan begitu kita tidak memerlukan storage yang terlalu bedar di hardware komputer yang kita miliki. Menyimpan data diinternet biasa disebut dengan cloud atau awan. Dengan cloud kita bisa menyimpan tanpa memerlukan storage dikomputer kita. Selain itu kita juga dengan mudah dapat meakses dengan Internet kapanpun dan dimanapun.
Cloud merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan pengembangan berbasis internet. Awan merupakan metafora dari internet. Cloud computing merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikan, dan merupakan suatu metoda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan. Jadi dengan begitu pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet atau bisa disebut didalam awan. Tanpa harus mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya ataupun yang memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Atau menurut IEEEE Internet Computing, Cloud Computing merupakan suatu paradigma dimana suatu informasi akan disimpan secara permanen deserver diinternet dan akan tersimpan sementara di server client[2].


2.     Pembahasan
Hal yang mendasari konsep Cloud Computing yaitu awalnya pada tahun 1960 dimana ketika Jhon McCarthy memberikan pendapat bahwa “komputerisasi pada suatu saat akan diorganisasikan sebagai sebuah kebutuhan masyarakat”, tentu ini memberikan sebuah karakteristik dengan sevice bureaus yang sudah berdiri sejak 1960. Dan pada tahun 1997, definisi pertama akademis yang disediakan oleh ramnath K. Chellappa yang menyebut ini “sebuah paradigma computer dimana batas dari computerisasi akan ditentukan oleh dasar pemikiran ekonomi dibandingkan dengan batasan teknis”[1].
Hubungan Cloud telah sampai pada sebuah penggunaan komersisal diawal tahun 1990an untuk menunjuk kepada jaringan besar Asynchrounous Transfer Mode atau yang biasa disebuut ATM. Loudcloud didirikan tahun 1999 oleh marc Andreessen, yang merupakan salah satu yang pertama untuk memperdagangkan cloud computing dengan infrastruktur sebagai sebuah model layanan. Pada abad ke-21, masa Cloud Computing (Komputerisasi awan) berawal dan muncul secara luas. Walaupun pandangan saat itu terfokus dan terbatas pada SaaS, yang dibuat ASP’s atau Application Service Providers (Penyedia Layanan Aplikasi), pada istilah sehari-hari.Pada awal tahun 2000, Microsoft memperluas konsep dari SaaS melalui sebuah pengembangan dari layanan web (web service). IBM memperinci konsep ini pada tahun 2001 pada Autonomic Computing Manifesto, yang mendeskripsikan ilmu pengetahuan tentang teknik seperti self-monitoring, self-healing, self-configuring, dan self-optimizing pada manajemen yang kompleks dari sistem IT dengan beraneka-ragam penyimpanan, server, aplikasi, jaringan, mekanisme keamanan, dan elemen sistem lainnya yang dapat divirtualisasikan melewati suatu perusahaan[1].
Pada tahun 2007, Google, IBM, dan sejumlah univeristas menaikkan secara besar-besaran proyek penelitian Cloud Computing (Komputerisasi awan) “untuk membentuk hubungan antara konsumen dari layanan IT dan yang mereka jual” dan melihat bahwa “Organisasi sedang berpindah aset dari perusahaan pemilik hardware (Perangkat Keras) dan software (Perangkat Lunak untuk model layanan berbasis per-use (tiap penggunaan). Sehingga “memproyeksikan pergeseran ke Cloud Computing (Komputerisasi awan) akan berdampak pada pertumbuhan dramatis pada produk IT pada beberapa area dan pengurangan yang signifikan pada area lain”[1].
     2.1         Layanan-layanan yang ditawarkan Cloud Computing
Cloud Computing dapat diimplementasikan dengan cara menyediakan komponen-komponen berupa server, hardware, dan jaringan yang dibutuhkan. Pengguna Cloud Computing dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut. Pengguna Cloud Computing juga dapat memilih bagaimana menggunakan layanan Cloud Computing yang ditawarkan vendor sesuai kebutuhan[2].
Layanan-layanan yang bisa dipilih meliputi :
1.     Software as a service (SaaS) : Layanan yang menyediakan aplikasi jadi / siap pakai kepada End User. Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu menyiapkan tempat dan juga infrastruktur. Contoh SaaS adalah gmail, ymail, facebook, twitter, dropbox. Atau yang berbayar seperti salesforce, office365, dsb[1].
2.     Platform as a service (PaaS) : Layanan yang menyewakan “tempat untuk menjalankan aplikasi dari user. Tempat yang dimaksud seperti sistem operasi, database, framework, dsb yang merupakan wadah untuk berjalannya aplikasi. Ciri dari layanan ini adalah user dapat tetap fokus membangun aplikasinya. Contoh PaaS adalah Windows, Azure, Amazon Web Service, GoogleApp Engine[1].
3.     Infrastructure as a Service (IaaS) : Layanan yang menyewakan infrastruktur IT kepada user yang ingin membangun layanna cloud. Infrastruktur disini bersifat fisik, bisa berupa memory, penyimpanan, server, jaringan, dsb. Hal-hal seperti membuat aplikasi dan konfigurasinya diserahkan kepada user. Cloud provider hanya menyediakan infrastruktur berdasarkan request dari user. Ciri layanan ini adalah jika user ingin mengupgrade memory atau menambah server, user tinggal menghubungi provider akan menyediakan sesuai dengan permintaan. Contoh IaaS adalah Amazon EC2, Rackspace cloud[1].
     2.2         Cloud dari Sisi Hardware Software dan Infrastruktur
Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain secara khusus untuk pengunaan layanan berbasis Cloud Computing. Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service. Cloud Applications memanfaatkan Cloud Computing dalam hal arsitektur software. Sehingga user tidak perlu menginstall dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer. Cloud Platform merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi hardware dan software-software infrastruktur. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infastruktur aplikasi bisnisnya. Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan. Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebah layanan[1].
     2.3         Cloud dari Sisi Bisnis dan Masa Depan
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengeksplorasi adopsi teknologi Cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini. Melihat dari tren ini dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service[1].
2.4           Kelebihan Cloud Computing
· Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
· Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
· Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yan tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
· Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
· Menghemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.[2]
2.5           kekurangan Cloud Computing
·   Hal penting Cloud Computing adalah koneksi internet, diperlukan bandwith yang memadai dan stabil agar cloud computing berjalan dengan baik. Komputer akan menjadi akan lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
· Perusahaan yang menyewa layanan dari Cloud Computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan Cloud Computing.
·   Jika server penyedia layanan rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.[2]
  
  
Penutup
Cloud bermanfaat untuk mempermudah kehidupan manusia. Banyak yang biasa didapatkan dari Cloud. Semakin berkembang Cloud semakin memudahkan manusia. Banyak peluang dari berbagai sisi dari Cloud. Dengan menggunakan Cloud data akan tersimpan terpusat pada server jadi memungkinkan kita dapat mengakses mesin Cloud dimanapun dan juga kapanpun, penggunaan Cloud juga akan menjaga data yang ada di server di Internet walaupun terjadi bencana alam, tetapi walau begitu penggunaan Cloud tidak dapat menjamin kerahasiaan data, penggunaan Cloud juga sangat bergantung kepada koneksi Internet karena Internet merupakan jalan satu-satunya jalan menuju Cloud Computing.

  
Refrensi
[1] Kurniawan, Bayu Surya., 2014, Asalmula dan Jenis Cloud, UNIKA Soegijapranata Progdi Sistem Informasi, Semarang, https://issuu.com/bayuu/docs/asalmula_dan_jenis_cloud.docx (diakses 02 April 2017)
[2] Fajrin, Tina., 2012, Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar, SMK Negeri 2 Karanganyar, Karanganyar, https://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/67/65 (diakses 02 April 2017)
[3] Ashari, Ahmad., dan Herri Setiawan, Cloud Computing : Solusi ICT?, http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/article/view/736 (diakses 03 April 2017)



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Valin's - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -